Kali ini, Faishal A Blog bakalan ngebagiin tips untuk para fotografer yakni "MENGOPTIMALKAN KUALITAS KAMERA DSLR", Yuu langsung cekidot aja
1. Pemilihan Format Gambar
Format gambar sangat menentukan hasil
jepretan anda karena ukuran dan format adalah rajanya dalam dunia
photografer makin tinggi resolusi gambar makin bagus sebuah foto. Pada
kamera DSLR saat ini terdapat dua pilihan format gambar yaitu RAW dan
JPEG. File RAW adalah hasil gambar yang benar-benar murni dari hasil
olahan sensor kamera DSLR tanpa ada perngurangan pilex sedikitpun.
Jangan khawatir untuk soal aplikasi pengolah file RAW karena saat ini
banyak sofware pengolah foto yang sudah mengdukung format RAW.
Berikutnya adalah format JPEG ini adalah
format gambar yang telah di olah oleh kamera sesuai dengan pengaturan
yang telah anda setting sebelumnya.Sebenarnya tidak dilarang
menggunakan format JPEG pada kamera DSLR anda selama anda dapat
mensiasatinya yaitu dengan mendapat eksposure dan white balance yang tepat.
Sebahagian besar kamera DSLR saat ini
sudah dapat menyimpan file dalam dua format sekaligus RAW+JPEG hal ini
dapat memberi banyak pilihan bagi fotografer pemula, namun penggunaan
dua format ini akan membutuhkan ruang penyimpanan yang extra hal ini
sudah tidak menjadi kendala untuk saat ini karena memori saat ini hadir
dalam ukuran yang lumayan besar dengan harga yang terjangkau.
2. Gunakan Autofocus
Biasanya Photografer akan menggunakan
fokus manual untuk memotret objek jenis lanskap dan portrait. Namun kita
akan mendapat kesuliatan saat memotret objek yang bergerak misal
binatang yang sedang bergerak atau bunga yang di goyangkan oleh angin
karena selain tidak mudah mendapatkan fokus saat memutar lensa akan
mendapat goncangan saat tidak menggunakan tripot dalam hal ini ada
baiknya untuk menggunakan autofocus yang terdapat pada kamera DSLR.
Pada umumnya kamera DSLR saat ini memiliki tiga pilihan mode untuk autofocus;
- Gunakan mode Continuous servo focus,
ini sangat cocok untuk memotret objek yang bergerak karena dengan mode
ini kamera akan fokus pada objek yang bergerak dan akan mengikuti terus
pergerakannya hingga objek berada pada focus yang sempurna.
- Gunakan Dynamic focus mode ini akan memberikan lebih banyak titik fokus pada kamera anda mode ini sangat bervariasi pada setiap kamera DSLR namun pada umumnya digunakan pola 9-point group pattern untuk pemotretan objek yang memiliki gerak satu arah misalnya objek mobil melaju. Namun berbeda halnya bila objek yang bergerak sembarang atau tidak dapat di prediksi anda dapat memilih pola kelompok yang lebih besar.
- Mengatur frame rate (jumlah bingkai gambar atau frame yang ditunjukkan setiap detik dalam membuat gambar bergerak; diwujudkan dalam satuan fps (frames per second). semakin tinggi satuan angka fpsnya semakin halus gambar bergeraknya frame rate pada kamera DSLR berbeda-beda ada yang 5fps, 3.9fps atau 6.3fps untuk mendapatkan hasil yang memuaskan anda dapat berexperimen dengan ukuran frame rate ini.
3. Gunakan Image Stabilization
Lensa dan Sensor Kamera DSLR saat ini
sudah memiliki teknologi Image Stabilization fitur ini dapat memberi
hasil gambar yang halus dan tajam walau berada pada lokasi yang memilik
cahaya minim dengan kecepatan 1/15 detik pada ISO 6400 akan mendapatkan
gambar yang tajam walau terdapat goncangan dari tangan saat memegang
kamera sebenarnya adalah untuk meredam goncangan pada kamera saat
menggunakanya yang berpengaruh pada hasil gambar nantinya. Namun bila
anda memiliki tripot mode ini sebaiknya di matikan saja dan beberapa
merek DSLR bahkan menyarankan untuk mematikan mode Image Stabilization
saat menggunakan tripot.
4. Sensor Cleaning
Sensor Cleaning perlu dilakukan pada
kamera DSLR karena akan banyak debu yang hinggap di sensor DSLR banyak
kamera DSLR saat ini sudah memiliki teknologi Sensor Cleaning dimana
kamera akan membersihkan sensor secara otomatis layaknya seperti printer
membersihkan head pada cartridge. Namun ada kalanya anda perlu
membersihkan sensor secara manual perlu di ingat sensor kamera sangat
sensitif berhati-hatilah dalam membersikannya dan gunakan perlalatan
khusus membersikan sensor.
5.Gunakan Depth-Of-Field Preview
Kedalaman ruang atau Depth of
Field (DOF) adalah rentang atau variasi jarak antara kamera DSLE
terhadap subyek foto untuk menghasilkan variasi ketajaman (fokus) foto
yang masih dapat diterima (tidak blur), artinya Depth of Field dipakai
untuk menunjukkan ruangan tertentu di dalam foto yang mendapatkan
perhatian khusus oleh mata karena adanya perbedaan ketajaman
(fokus). Tombol DOF Preview adalah alat bantu yg memungkinkan kita melihat approximation(perkiraan
hasil) foto yang akan terekam oleh kamera DSLR . Sehingga kita hanya
bisa melihat perkiraan saja mengingat pandangan pada viewfinder akan
bertambah gelap seiring dengan mengecilnya diafragma lensa. Memang agak
susah menilai yang mana objeknya yang fokus/tajam dan mana yang tidak.
6. Gunakan Noise Reduction
Apabila anda menggunakan format RAW dalam mengambil gambar untuk optimasi pada postprocessing. seperti sharpening, color saturation dan juga contrast serta
variable lain dalam Photoshop atau aplikasi pengolah gambar lainya.
Namun ada satu pengaturan yang dapat dilakukan di dalam kamera yaitu
pengaturan untuk mengurangi noise yaitu noise reduction.
Saat pengambilan gambar senja hari dan
memotret bintang, situasi ini adalah minim cahaya dan memerlukan bukaan
lensa dari satu detik hingga lebih dari satu jam. Exposure yang
lama akan mengakibatkan noise yang berlebihan. Karena sensor digital
memanas sehingga mengakibatkan gambar yang diperoleh akan menghasilkan noise yang cukup mengganggu.
Namun saat ini banyak DSLR yang sudah memiliki memiliki fasilitas noise reduction. Pengurangan dark frame adalah cara untuk meminimalkan noise gambar untuk foto yang diambil dengan waktu pemaparan yang panjang (long exposure). Ia mengambil keuntungan dari fakta bahwa komponen noise, yang dikenal sebagaifixed-pattern noise, adalah sama dari satu gambar ke gambar yang lain: yaitu noise yang berasal dari sensor (dead or hot pixels). Ia bekerja dengan mengambil gambar pada saat rana tertutup. Kamera kemudian menggunakan cara ini untuk mengidentifikasi pixel panas atau noise dan
kemudian menghilangkannya. Bila anda telah lama menggunakan kamera DSLR
anda ada baiknya untuk mengistirahatkannya setelah itu baru digunakan
kembali untuk mendapatkan hasil yang bersih.
7. Berexperimen dengan White Balance
Kalibrasi titik berwarna putih atau
white balance adalah bagian suhu warna / color temperature,dimana warna
yang dianggap putih dapat bervariasi tergantung pada kondisi
pencahayaan. Konsep “warna putih” menjadi bukan sesuatu yang absolut.
Dengan kamera saat ini anda dapat melakukan settingan white balance
sesuai selera anda dapat melakukannya secara manual ataupun menggunakan
mode automatic white balance dimana kamera akan mengaturnya secara
otomatis ada dapat berexperimen dengan white balance sehingga
mendapatkan gambar yang memuaskan.
JANGAN LUPA KOMENTAR DAN FOLLOW JUGA YA, BOLEH COPAS TAPI SERTAKAN SUMBERNYA OK ^_^
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Mengoptimalkan Kualitas Kamera DSLR. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://faishalanakindonesia.blogspot.com/2013/06/mengoptimalkan-kualitas-kamera-dslr.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Minggu, 02 Juni 2013
Belum ada komentar untuk "Mengoptimalkan Kualitas Kamera DSLR"
Posting Komentar